Formulir Kontak

Minggu, 18 Maret 2018

Sejarah Di Bangunnya Negara Swiss

Sejarah Di Bangunnya Negara Swiss

Sejarah Di Bangunnya Negara Swiss

Bogel HistoriSwiss yaitu diantara negara yang ada di lokasi Eropa Tengah. Negara ini sudah ada mulai sejak th. 1291 di mana awal mulanya terbagi dalam tigakanton rimba, Ury, Schwyz serta Unterwalden. Kanton sendiri ialah satu lokasi atau daerah seperti negara sisi atau propinsi. Walau demikian pada negara ini untuk tiap-tiap kanton mempunyai kedaulatannya semasing. S/d akhir masa 18, kanton yang berada di Swiss selalu jadi bertambah. Baru sesudah th. 1848 Swiss jadi satu negara tunggal, sesudah negara ini mengambil konstitusi federal, yang pada saat diawalnya bersifat konfederasi serta lebih mirip serikat bangsa-bangsa dari pada satu negara tunggal. 

Histori Swiss


Suku pertama yang di ketahui di daerah ini yaitu anggota budaya Hallstatt serta La Tène. Budaya La Tene tumbuh serta berkembang sepanjang Abad Besi akhir dari sekitaran th. 450 SM, peluang dengan sebagian efek dari peradaban Yunani serta Etruska. Salah satu golongan suku terutama di lokasi Swiss yaitu Helvetii. Pada th. 15 SM, Tiberius I, yang mau dicalonkan jadi Kaisar Romawi yang ke-2, serta saudaranya Drusus, menundukkan Pegunungan Alpen, memadukan mereka ke Kekaisaran Romawi. Daerah yang ditinggali oleh suku Helvetii – yang lalu turunkan nama Confoederatio Helvetica – awalannya jadi sisi Propinsi Gallia Belgica Romawi serta lalu ke Germania Superior, sesaat sisi timur Swiss moderen dikombinasikan ke Propinsi Raetia. 

Di Abad Pertengahan Awal, dari masa ke-4, perpanjangan arah barat Swiss moderen jadi lokasi Raja Burgundia. Suku Alemani tempati dataran tinggi Swiss pada masa ke-5 serta lembah Alpen pada masa ke-8, membuat Alemania. Swiss moderen lalu terdiri pada Kerajaan Alemannia serta Burgundia. Keseluruhan lokasi itu jadi sisi Kekaisaran Frankia di masa ke-6, menyusul kemenangan Chlodwig I atas Alemanni di Tolbiac pada th. 504, serta lalu bangsa Frankia menguasai Burgundia. 

Dari th. 561, Raja Guntram dari Merovingia, cucu Chlodwig I, mewarisi Kerajaan Burgundia Frankia, yang membentang dari barat nyaris sejauh Sungai Rhein. Di timurnya, suku Alamanni diperintah dibawah kadipaten nominal di Frankia, lantaran bangsa Frankia isi kekosongan karena berkurangnya perolehan Bizantium Romawi ke barat. Dari masa ini, bangsa Frankia tengah mulai membuat watak tritunggal yang mau mencirikan sisa sejarahnya. Daerah ini dengan selanjutnya terdiri atas Neustria di barat (yang cuma disebut yaitu Frankia pada saat itu ; nama Neustria tak terlihat dalam tulisan sampai 80 th. lalu), Austrasia di timur laut serta Burgundia. 

Selama sisa masa ke-6 serta awal masa ke-7, lokasi Swiss ada dibawah hegemoni Frankia, dengan bangsa Frankia yang banyak diselimuti dengan perselisihan perihal permasalahan suksesi diantara sub-kerajaan Frankia (yang beberapa rajanya masih tetap bertalian darah). Pada th. 632, menyusul kematian Chlothar II, semua lokasi Frankia dipersatukan dalam masa yang singkat dibawah Dagobert I, yang dijelaskan jadi raja paling akhir Merovingia yang dapat melakukan pekerjaan kerajaan. Dibawah Dagobert I, Austrasia beragitasi untuk pemerintahan sendiri jadi alat hadapi efek Neustria, yang menguasai mahkamah kerajaan. Dagobert dipaksa oleh aristokrat Austrasia yang kuat untuk mengangkat anaknya yang masih tetap bayi, Sigibert III, jadi raja bawahan Austrasia pada th. 633. Kekurangan pemerintahan baru itu jadi riil, serta memimpin mereka yang ditundukkan oleh bangsa Frankia yang pertimbangkan untung-rugi pemberontakan. Sesudah Sigibert III menanggung derita kekalahan militer di tangan Radulf, Raja Thüringen pada th. 640, suku Alemani juga memberontak pada kekuasaan Frankia. Masa kemerdekaan Allemani selanjutnya berjalan kurang-lebih sampai pertengahan masa ke-8. 

Wali Istana sudah diangkat oleh Raja Frankia jadi petinggi pengadilan mulai sejak awal masa ke-7 untuk melakukan tindakan jadi penengah pada raja serta rakyat. Namun, menyusul kematian Dagobert I pada th. 639, dengan pewaris mahkota yang masih tetap balita di Neustria (Chlodwig II—berusia 2 th.) serta Austrasia (Sigibert III—berusia sekitaran 4 th.), beberapa petinggi itu beroleh kekuasaan yang tambah besar, pada akhirnya akhiri kekuasaan penguasa Merovingia, serta menggantikan tahta Frankia sendiri. Langkah awal di ambil oleh Wali Istana Austrasia, Grimoald I, yang menekankan Sigibert III yang tidak beranak untuk mengambil puteranya sendiri Childebert si Anak Pungut jadi pewaris tahta. 

Di waktu yang sama di istana Neustria, Wali Istana Erchinoald, serta penggantinya, Ebroin, juga jadi bertambah kekuasaannya di belakang Chlodwig II, serta penggantinya Chlothar III. Ebroin mempersatukan kembali Putera bungsu Chlothar III, Childerich II ditabalkan jadi Raja Austrasia, serta saling bersama mereka memerintah negeri. Ketika Chlothar III wafat pada th. 673, Childerich II jadi raja semua negeri, berkuasa dari Austrasia, sampai waktu ia dibunuh 2 th. lalu oleh anggota elit Neustria. Sesudah kematiannya, Theuderich III, putra Chlodwig II, naik tahta, berkuasa dari Neustria. Ia serta wali istananya Berchar, menyebutkan perang atas Austrasia, yang dikuasai oleh Dagobert II, putra Sigibert III, serta Pippin dari Heristal (Pippin II), Wali Austrasia. Theuderich and Berchar ditaklukkan oleh Pippin dalam Pertempuran Tertry (687), yang selanjutnya Pippin diangkat jadi hanya satu Wali segala bangsa Frankia, menyebutkan diri jadi Adipati serta Pangeran segala bangsa Frankia. Pippin yaitu hasil perkawinan 2 wangsa yang kuat ; Wangsa Pippin serta Arnulf. Kemenangannya di Tertry menandai akhir kekuasaan Merovingia. 

Pippin kembali rasakan kemenangan militer dalam kampanye membawa kembali bangsa Frisia di pesisir utara Eropa kembali pada kontrol bangsa Frankia. Pada th. 709-712, ia berperang dalam kampanye sama pada Alemanni, termasuk juga yang di perbatasan Swiss saat ini, serta sukses mendudukkan sekali lagi penguasa Frankia, yang pertama mulai sejak pemberontakan Alemanni pada th. 640. Namun, kendali bangsa Frankia atasnya serta daerah sekitaran yang lain hilang kala perang persaingan perebutan tahta diantara bangsa Frankia meletus menyusul kematian Pippin pada th. 714. 

Perang itu ialah lanjutan dari persaingan perebutan Neustria-Austrasia yang tidak selesai. Putera Pippin yang lahir diluar nikah, Karl Martell (anak dari kekasih Pippin Chalpaida), sudah dinyatakan jadi Walikota Austrasia oleh bangsawan Austrasia bertentangan dengan janda Pippin, Plektrudis, yang lebih pilih cucundanya Theudoald yang berumur 8 th., untuk diangkat. Neustria menyerang Austrasia dibawah Chilperich II yang sudah diangkat oleh rakyat Neustria tanpa ada kesepakatan bangsa Frankia yang lain. Titik balik perang berlangsung di Pertempuran Ambleve, kala Karl Martell menaklukkan pasukan bangunan Neustria serta Frisia dibawah Chilperich II serta Walikota Raganfrid dengan memakai siasat yang tepat serta tidak umum. Karl menghantam kala pasukan Neustria tengah berbaris pulang sesudah kemenangan di Köln atas Plektrudis serta anaknya Theudoald. 

Dari th. 717, Karl sudah mempertegas kelebihannya, dengan kemenangan atas Neustia dalam Pertempuran Vincy, lalu memulai kekuasaan Karolingia atas Kekaisaran Frankia. 

Sesudah th. 718, Karl, yang disebut komandan yang ulung, mulai rangkaian perang untuk kuatkan dominasi bangsa Frankia atas Eropa Barat, yang termasuk juga membawa kembali bangsa Alemannia ke bawah hegemoni bangsa Frankia, serta jadi, pada th. 720-an, memaksa sebagian unsur Alemannia turut juga dalam perangnya pada tetangga mereka di timur, Bayern. 

Namun, Alemania tetaplah gelisah, dengan Adipati Lantfrid diakhir 720-an, mengungkap kemerdekaan dengan keluarkan revisi hukum bangsa Alemania. Karl menyerang sekali lagi pada th. 730 serta menundukkan bangsa Alemania dengan senjata. 

Karl mungkin saja banyak di kenal lantaran hentikan gerak maju bangsa Arab ke Eropa Barat dalam Pertempuran Tours pada th. 732. 

Ketika Karl wafat pada th. 741, dominion atas Frankia terdiri pada ke dua putranya dari pernikahan pertama, yaitu Pippin si Cebol serta Karlmann. Karlmann diberi Austrasia, Alemania serta Thüringen, sesaat Pippin ambil kendali atas Neustria, Provence serta Burgundia (termasuk juga Swiss Barat saat ini). 

Dari th. 743, Karlmann bersumpah untuk menegakkan kendali yang tambah besar atas Alemania, serta pada akhirnya menyebabkan penangkapan, penahanan, serta eksekusi sebagian ribu bangsawan Alemani dalam pengadilan berdarah di Cannstatt, 746. 

Karlmann mundur ke biara pada th. 747, meninggalkan Pippin beroleh tahta Frankia (sesudah pengambilan suara di kelompok bangsawan) pada th. 751. Lebih lanjut, Pippin kuatkan kedudukannya dengan membuat satu persekutuan, pada th. 754, dengan Paus Stefanus II, yang lalu semuanya datang ke Paris untuk memberikannya upacara perminyakan suci atasnya jadi raja di Basilika St. Denis. Pada gilirannya, Pippin menundukkan Lombardia serta berikan sumbangan untuk Keeksarkaan Ravenna serta duduki daerah sekitaran Roma untuk gereja. Ini ialah titik balik dalam histori Gereja Katolik Roma serta Eropa Barat, lantaran lalu berikan menandakan pada momen dibawah Charlemagne yang menuju pembentukan Kekaisaran Romawi Suci. Dinyatakan kalau Paus Stefanus II menangguhkan Sumbangan Konstantinus yang dipalsukan sepanjang perundingannya dengan Pippin. Sumbangan itu ialah titah kekaisaran yang dipalsukan untuk disadari di keluarkan oleh Konstantinus untuk menghadiahi dominion pada Paus Silvester I serta seluruhnya penggantinya atas daerah yang tidak cuma Kekaisaran Romawi Barat, tapi juga seluruhnya sisi Yudea, Yunani, Asia, Trakia, serta Roma. 

Pada waktu kematian Pippin pada th. 768, Kekaisaran Frankia diwariskan pada putranya Charlemagne serta Karlmann I. Karlmann menarik diri ke biara serta wafat tidak lama sesudahnya, meninggalkan Karl, lalu di kenal jadi Charlemagne yang legendaris, jadi penguasa Frankia hanya satu. Charlemagne meningkatkan kedaulatan Frankia untuk memasukkan Sachsen, Bayern, serta Lombardia di Italia Utara serta ia meningkatkan kekaisarannya ke daerah Austria saat ini serta beberapa Kroasia. Ia menawari janji perlindungan Frankia yang terus-menerus pada Frankia, serta ia memperlakukan biara jadi pusat evaluasi. 

Charlemagne lalu terlihat jadi pemimpin Kristen Barat. 


Dari th. 1200, dataran tinggi Swiss terdiri atas dominion Wangsa Savoia, Zähringer, Habsburg serta Kyburg. Ketika Wangsa Kyburg jatuh pada th. 1264, Habsburg dibawah Raja Rudolf I (jadi kaisar pada th. 1273) memperluas daerah kekuasaannya ke dataran tinggi Swiss. 

FAKTA MENARIK NEGARA SWISS


  • Swiss di kenal jadi negara netral didunia, namun masih tetap mempunyai kerja sama internasional yang kuat. 
  • Swiss yaitu negara pertama serta satu – satunya yang mengaplikasikan system pemerintahan demokrasi segera, yang melibatkan gagasan konstitusional serta referendum. 
  • Swiss mempunyai 26 Kanton, yang mana masing – masing melakukan tindakan jadi satu negara, dengan konstitusi, legislatif, pemerintahan sendiri serta pengadilan.  
  • Majelis Fedral Pilih tujuh orang untuk jadi “pemerintah”. Ketujuhnya berstatus menteri, mengepalai departemen, serta satu diantaranya jadi presiden sepanjang 1 tahun dengan bertukaran. 
  • Swiss yaitu negara yang beberapa besar wilayahnya terbagi dalam pegunungan Alpen. 
  • Ibukota negara Swiss bernama Bern. 
  • Kota Zurich ialah kota paling besar di negara Swiss serta dinobatkan jadi kota yang mempunyai kwalitas hidup paling baik didunia pada th. 2006 serta 2007. 
  • Kota Jenewa di negara swiss jadi tempat beragam tubuh internasional seperti PBB, WHO, ILO, Sn INHCR. 
  • Bhs resmi negara Swiss ada empat, yakni bhs Jerman, Perancis, Italia, serta Romansh. 
  • Nama Swiss dalam bhs latin, Confoederatio Hevetica yang artinya konfederasi Helvetika.

Tidak ada komentar: